Bintang film ‘Gladiator’ Russell Crowe kembali lewat film terbarunya berjudul Noah. Sesuai judulnya, film ini akan menceritakan tentang sejarah Nabi Nuh dengan kapal raksasa penyelamatnya, dimana Crowe akan memerankan sosok Nabi Nuh tersebut. Crowe tampil dengan jenggot tak terawat dan pakaian yang tampak lusuh.
Film berbiaya diatas $100 Juta ini (sekitar 960 Milyar Rupiah) ini diarahkan oleh Darren Aronofsky (Black Swan) dan akan menampilkan kisah epik relijius dari kitab suci tentang Nabi Nuh yanng menerima perintah Tuhan untuk membangun sebuah kapal raksasa. Perintah membangun kapal raksasa tersebut, karena Tuhan ingin mengirimkan hujan yang maha dahsyat untuk menenggelamkan umat Nabi Nuh yang telah meninggalkan perintah-Nya.
Indonesia Larang Pemutaran "Noah"
Indonesia melarang peredaran film epik alkitab “Noah” yang dibintangi Russell Crowe, demikian pernyataan badan sensor yang beralasan film tentang Nabi Nuh itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Badan Sensor Film menyatakan mereka memutuskan melarang film, yang sebelumnya ditetapkan akan dirilis pada hari Jumat, karena adanya penggambaran nabi, sesuatu yang dilarang menurut ajaran Islam.
Selain tokoh dalam kitab Injil, Nuh juga adalah seorang nabi bagi para Muslim.
”Kami menolak pemutaran film itu di Indonesia,” kata Zainut Tauhid Saadi, anggota Badan Sensor Film.
”Penggambaran nabi secara visual terlarang dalam Islam,” kata dia, sambil menambahkan: ”Film itu akan melukai umat Islam dan juga umat Kristen.“
Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah mengatakan kepada raksasa Hollywood, Paramount, pekan lalu bahwa film, yang dibintangi Russell Crowe, tidak akan ditayangkan di negara mereka. Mesir, Yordania dan Kuwait diperkirakan bakal mengikuti langkah ini.
Film ini tadinya akan mulai diputar di Mesir pada 26 Maret dan Uni Emirat Arab pada 27 Maret, tepat sebelum film ini keluar di Amerika Serikat dan kemudian baru akan beredar ke berbagai negara lain.
Tapi juru bicara Paramount mengatakan: “Sensor dari Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab secara resmi mengkonfirmasi film ini tidak akan diputar di negara-negara mereka.“
“Pernyataan resmi yang mereka sampaikan mengkonfirmasi berita bahwa ini karena ‘bertentangan dengan ajaran Islam‘,“ tambah dia, sambil menyatakan dengan itu “diasumsikan film ini akhirnya tidak akan dipertontonkan di Mesir, Yordania dan Kuwait.“
Film berbiaya diatas $100 Juta ini (sekitar 960 Milyar Rupiah) ini diarahkan oleh Darren Aronofsky (Black Swan) dan akan menampilkan kisah epik relijius dari kitab suci tentang Nabi Nuh yanng menerima perintah Tuhan untuk membangun sebuah kapal raksasa. Perintah membangun kapal raksasa tersebut, karena Tuhan ingin mengirimkan hujan yang maha dahsyat untuk menenggelamkan umat Nabi Nuh yang telah meninggalkan perintah-Nya.
Indonesia Larang Pemutaran "Noah"
Indonesia melarang peredaran film epik alkitab “Noah” yang dibintangi Russell Crowe, demikian pernyataan badan sensor yang beralasan film tentang Nabi Nuh itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Badan Sensor Film menyatakan mereka memutuskan melarang film, yang sebelumnya ditetapkan akan dirilis pada hari Jumat, karena adanya penggambaran nabi, sesuatu yang dilarang menurut ajaran Islam.
Selain tokoh dalam kitab Injil, Nuh juga adalah seorang nabi bagi para Muslim.
”Kami menolak pemutaran film itu di Indonesia,” kata Zainut Tauhid Saadi, anggota Badan Sensor Film.
”Penggambaran nabi secara visual terlarang dalam Islam,” kata dia, sambil menambahkan: ”Film itu akan melukai umat Islam dan juga umat Kristen.“
Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah mengatakan kepada raksasa Hollywood, Paramount, pekan lalu bahwa film, yang dibintangi Russell Crowe, tidak akan ditayangkan di negara mereka. Mesir, Yordania dan Kuwait diperkirakan bakal mengikuti langkah ini.
Film ini tadinya akan mulai diputar di Mesir pada 26 Maret dan Uni Emirat Arab pada 27 Maret, tepat sebelum film ini keluar di Amerika Serikat dan kemudian baru akan beredar ke berbagai negara lain.
Tapi juru bicara Paramount mengatakan: “Sensor dari Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab secara resmi mengkonfirmasi film ini tidak akan diputar di negara-negara mereka.“
“Pernyataan resmi yang mereka sampaikan mengkonfirmasi berita bahwa ini karena ‘bertentangan dengan ajaran Islam‘,“ tambah dia, sambil menyatakan dengan itu “diasumsikan film ini akhirnya tidak akan dipertontonkan di Mesir, Yordania dan Kuwait.“